Laporan Reporter Tribun Jogja, Riezky Andhika Pradana
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Pada mulanya adalah poster. Namun poster-poster yang satu ini secara visual terlihat sangat kuat dan terasa "menyengat" menyuarakan berbagai ketidakadilan yang terjadi di sekitar kita.
Misalnya poster yang menampilkan ikon-ikon kemanusiaan dan ketidakadilan karena kesewenang-wenangan mereka yang berkuasa seperti, Munir, Wiji Thukul, hingga Tukijo (petani Kulonprogo yang ditangkap karena menuntut hak tanah).
Poster-poster karya Nobodycorp Internationale Unlimited ini sedang dipamerkan di Bentara Budaya Yogyakarta pada 16 hingga 24 Oktober mendatang.
Sejumlah pesan dalam poster-poster yang telah diseleksi ini sarat akan makna yang mendalam. Kita yang melihatnya pun akan terbelalak melihat kenyataan dan peristiwa disekitar kita.
Isu-isu yang diusung pada pameran bertajuk 'POSTERAKSI' ini Nobodycorp menghadirkan tema-tema yang beragam. Mulai dari tema hak asasi manusia, anti globalisasi, sosial politik, dan kebudayaan.
Dalam hal ini Alit Ambara, pengelola tunggal Nobodycorp.Internationale Unlimited sejak 1993 berhasil merepresentasikan realitas sosial lewat teks dan gambar yang diproduksinya.
Alit Ambara adalah seorang desainer grafis lulusan Sejarah Seni Rupa Savannah College of Art and Design, Georgia, Amerika Serikat, dan Seni Patung, Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Dengan bendera Nobodycorp Internationale Unlimited, Alit memfokuskan diri pada pembuatan poster-poster pergerakan dan perlawanan.
Sebagai seorang desainer grafis, Alit Ambara sangat kreatif dan begitu aktif membuat karya-karya desain yang dekat dengan persoalan-persoalan masyarakat kebanyakan.
Karya-karya Nobodycorp telah didistribusikan melalui internet, dan wahana media sosial lainnya. Para pengguna dapat dengan bebas mengunduh poster-poster itu dan menggunakannya sebagai bahan kampanye maupun kegiatan sosial lainnya.
"Poster-poster Nobodycorp. berlisensikan Common Creative (BY-NC-ND3.0) di mana pengguna dapat dengan bebas menggunakan dan menyebarkan dengan tetap memberikan atribusi, tidak komersil dan tidak mengubah isi poster," ujar Alit pada pengantar pamerannya.
Selama ini telah banyak individu maupun kelompok yang menggunakan poster-poster Nobodycorp. sebagai bahan kampanye, aktivitas propaganda, maupun menggunakannya sebagai bahan penggalangan dana untuk membiayai aktivitas sosial mereka.
Melalui internet dan media sosial, poster-poster Nobodycorp. tidak saja beredar di dalam negeri namun juga luar Indonesia. Isu-isu global yang kerap diusung Nobodycorp menyebabkan persentuhan dengan komunitas dan individu aktivis internasional. Dalam kurun waktu 2010-2012 Nobodycorp telah menghasilkan ratusan poster yang mengusung berbagai tema. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Poster Kritik Sosial Dipamerkan di Bentara Budaya
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2013/10/poster-kritik-sosial-dipamerkan-di.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Poster Kritik Sosial Dipamerkan di Bentara Budaya
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Poster Kritik Sosial Dipamerkan di Bentara Budaya
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar