TRIBUNJOGJA.COM, MADIUN - Puluhan pedagangan asongan yang biasa mangkal di Stasiun Madiun bentrok dengan puluhan petugas Polsuska dan kepolisian yang berjaga di pintu utama masuk Stasiun Madiun, Selasa (29/10/2013).
Hal ini dipicu adanya larangan pedagang asongan masuk ke dalam Stasiun Madiun, meski para pedagang menggunakan seragam batik.
Aksi saling dorong, saling lempar makanan, nasi bungkus dan air mineral itu dilakukan para pedagang asongan lantaran dilarang masuk stasiun.
Aksi bentrok berhenti saat kedua bela pihak mulai menurunkan tensinya.
"Kami akan terus berjualan seperti biasa jika tak ada solusi bagi pedagang asongan. Saya sudah hafal sejarah kereta api, saya sudah berdagang sejak Tahun 1980. Makanya tunjukkan aturan jelasnya. Karena kami didzolimi selama ini," terang Hadi Suloso, Ketua Asongan Stasiun Madiun kepada Surya(Tribunnews.com Network), Selasa (29/10/2013).
Sementara, perwakilan PT KAI Daops VII Madiun, Hamzah yang menemui para pedagang asongan mengaku pihaknya hanya menerapkan aturan yang berlaku.
"Saya minta aturan ini ditaati bersama. Masih banyak usaha lainnya. Kalau mau sewa toko di dalam stasiun silahkan memang kami sewakan," pungkasnya.
Hingga kini, aksi demo ini masih berlangsung, jika tak ada titik temu, para pedagang akan mengadu ke DPRD dan Pemkot Madiun.(*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Pengasong di Stasiun Madiun Bentrok dengan Polsuska
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2013/10/pengasong-di-stasiun-madiun-bentrok.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pengasong di Stasiun Madiun Bentrok dengan Polsuska
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pengasong di Stasiun Madiun Bentrok dengan Polsuska
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar