Laporan Reporter Tribun Jogja, Ekasanti Anugraheni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Enam orang berkostum orangutan yang mengatasnamakan dirinya relawan Centre For Orangutan Protection (COP) menggelar aksi menolak eksploitasi orangutan melaui kegiatan sirkus dan foto-foto bersama di Titik Nol Kilometer, Jumat (4/10/2013). Aksi itu sekaligus sebagai peringatan World Animal Day oleh para pecinta binatang di seluruh dunia.
Dalam aksinya, para relawan itu berdiri di bawah terik matahari dengan mengenakan kostum dan topeng orangutan sembari membawa poster-poster tuntutan. Mereka menyerukan agar masyarakat tidak mendukung bisnis pertunjukan orangutan yang masih banyak dilakukan di kebun binatang di Indonesia.
"Orangutan Bukan Mainan. Stop Foto Bersama Orang Utan," demikian pesan yang disampaikan dalam poster itu.
Juru Kampanye Centre for Orangutan Protection (COP) Yogyakarta, Daniek Hendarto menilai, kegiatan sirkus dan foto bersama orangutan ialah cara-cara yang salah dalam menyampaikan edukasi ke masyarakat.
Padahal, mengubah satwa liar agar memahami perintah dan memiliki kemampuan seperti manusida pasti melalui proses pelatihan yang keras dan kejam. Hal itu membuktikan minimnya penghormatan masyarakat terhadap keberadaan satwa liar.
"Itu cara yang salah kaprah. Ada unsur pemaksaan pada satwa ketika mereka diajak foto bersama dan diajak berinteraksi dengan pengunjung," ucap Daniek di sela aksinya.
Menurut Daniek, ada cara-cara edukasi lainnya yang lebih berpihak pada keselamatan satwa, khususnya orangutan. Misalnya saja dengan pemutaran film atau foto-foto kehidupan satwa liar secara berkala di sekolah-sekolah. Tanpa harus memaksa satwa itu untuk berinteraksi langsung dengan manusia. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Orangutan Bukan Mainan
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2013/10/orangutan-bukan-mainan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Orangutan Bukan Mainan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar