Fadli kemudian mengkritisi pernyataan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa yang akan mengkonfirmasi ke pihak Inggris mengenai berita Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan rombongan disadap saat menghadiri KTT G20 di London, Inggris, pada April 2009 lalu.
"Masak mengkonfirmasi, ditanya menyadap atau tidak. Dalam hal ini, harusnya pemerintah tegas, pemerintah panggil Dubes Inggris. Dan kalau memang benar, dapat dibuktikan ada penyadapan yang dilakukan, ini bukti dipliomiasi kita memang lemah. Kita harus tunjukkan sikap sebagai negara berdaulat," kata Fadli, Selasa (30/7/2013).
"Dan kalau benar telah terjadi penyadapan oleh pihak asing, selain sistem yang kita lemah, membahayakan kepentingan negara di mata internasional. Dipanggil saja Dubes Inggris. Karena kalau benar, ini suatu tanda kita tidak dihargai, dan itu pelanggaran," kecam Fadli Zon.
Fadli kemudian menyarankan agar Istana Negara tempat presiden melakukan aktivitasnya sehari-hari diperiksa, jangan sampai Istana memang sudah lama disadap oleh pihak asing. Lebih baik, dengan adanya informasi ini, pemerintah melakukan antisipasi terkait kemungkinan penyadapan yang sifatnya dilakukan secara langsung.
"Harus diperiksa Istana, juga Bina Graha dan tempat-tempat pemerintah strategis atau yang penting. Jangan-jangan memang sudah tidak steril. Jangan-jangan ada lembaga asing di lembaga-lembaga negara yang disusupi," Fadli Zon mengingatkan.(*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Penyadapan Membahayakan Kepentingan Negara di Mata Dunia Internasional
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2013/07/penyadapan-membahayakan-kepentingan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Penyadapan Membahayakan Kepentingan Negara di Mata Dunia Internasional
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Penyadapan Membahayakan Kepentingan Negara di Mata Dunia Internasional
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar