TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bank Indonesia (BI) Yogyakarta mengimbau masyarakat waspadai uang palsu (upal) yang kerap beredar saat memasuki momen puasa dan jelang Lebaran 2013.
Kepala Kantor Perwakilan BI DIY, Arief Budi Santoso mengatakan, meskipun tren peredaran upal menurun, namun peredaran upal tetap harus diwaspadai masyarakat.
"Jelang puasa dan lebaran BI mengimbau masyarakat tetap waspada peredaran uang palsu," jelas Arief, Minggu (7/7/2013). Ia mengatakan masyarakat bisa mendeteksi, mengidentifikasi dan melihat perbedaan antara uang yang asli dengan uang palsu secara manual.
BI sudah beberapa tahun ini memperkenalkan cara yang cukup sederhana dan bisa dilakukan siapa saja dengan mudah, yaitu dengan cara 3D (dilihat, diraba dan diterawang). "Selama ini BI juga sudah sering sosialisasi cara deteksi sederhana keaslian uang di pasar-pasar dan sekolah," ucapnya.
Lebih lanjut Arief mengatakan berkurangnya jumlah peredaran uang palsu di DIY, lantaran masyarakat juga sudah mulai meningkatkan kewaspadaan.
Hal tersebut terlihat dari banyaknya toko kecil hingga besar yang sudah menggunakan alat deteksi upal gunakan lampu UV (ultra violet). "Penggunaan UV itu sebagai indikasi masyarakat pahami dan berhati-hati akan peredaran upal," katanya. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
BI Imbau Masyarakat Waspada Upal
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2013/07/bi-imbau-masyarakat-waspada-upal.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
BI Imbau Masyarakat Waspada Upal
namun jangan lupa untuk meletakkan link
BI Imbau Masyarakat Waspada Upal
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar