Laporan Reporter Tribun Jogja, Hanan Wiyoko
Kepala Desa Sumberejo, Ibrohim mengatakan di sekitar kawah merupakan ladang kentang penduduk. Saat ini kata dia, ada ladang kentang yang siap panen dan ada pula yang akan ditanami kentang karena memang sedang musim tanam. "Ladang kentang yang siap panen itu berada di luar radius bahaya gas beracun Kawah Timbang," kata Ibrohim, Jumat (15/3/2013) pagi.
Menurut dia, petani sudah memahami kapan gas beracun itu keluar dari Kawah Timbang dan kapan akan menghilang."Gas beracun itu biasanya keluar pada pagi dan sore hari. Siang harinya, ketika matahari sudah terik, petani akan pergi ke ladang hingga menjelang sore," katanya.
Akan tetapi petani yang ladangnya di dalam radius bahaya gas beracun atau 500 meter dari Kawah Timbang, kata dia, terpaksa harus menunda menanam kentang karena mereka dilarang memasuki zona tersebut.
Ia mengatakan, petani akan menanam kentang setelah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan aman terhadap kondisi sekitar Kawah Timbang. Menurut dia, luas ladang dalam radius bahaya gas beracun Kawah Timbang sekitar 50 hektare.
Seperti diberitakan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Kawah Timbang dari normal (level I) menjadi waspada (level II) sejak Senin (11/3/201), pukul 21.30 WIB. Hasil pengukuran, kadar gas CO2 pada Kamis (14/3/2013) mencapai 2,5 persen atau di atas ambang batas normal 0,5 persen.
Terkait peningkatan status tersebut, PVMBG merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam radius 500 meter dari Kawah Timbang, karena adanya ancaman bahaya gas CO/CO2 yang berbahaya bagi kehidupan.
TRIBUNJOGJA.COM
, BANJARNEGARA - Petani yang memiliki ladang di dalam radius bahaya gas beracun Kawah Timbang, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, menunda menanam kentang. Saat ini radius 500 meter dari kawah yang berada di Dusun Simbar, Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah dinyatakan berbahaya.Kepala Desa Sumberejo, Ibrohim mengatakan di sekitar kawah merupakan ladang kentang penduduk. Saat ini kata dia, ada ladang kentang yang siap panen dan ada pula yang akan ditanami kentang karena memang sedang musim tanam. "Ladang kentang yang siap panen itu berada di luar radius bahaya gas beracun Kawah Timbang," kata Ibrohim, Jumat (15/3/2013) pagi.
Menurut dia, petani sudah memahami kapan gas beracun itu keluar dari Kawah Timbang dan kapan akan menghilang."Gas beracun itu biasanya keluar pada pagi dan sore hari. Siang harinya, ketika matahari sudah terik, petani akan pergi ke ladang hingga menjelang sore," katanya.
Akan tetapi petani yang ladangnya di dalam radius bahaya gas beracun atau 500 meter dari Kawah Timbang, kata dia, terpaksa harus menunda menanam kentang karena mereka dilarang memasuki zona tersebut.
Ia mengatakan, petani akan menanam kentang setelah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan aman terhadap kondisi sekitar Kawah Timbang. Menurut dia, luas ladang dalam radius bahaya gas beracun Kawah Timbang sekitar 50 hektare.
Seperti diberitakan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Kawah Timbang dari normal (level I) menjadi waspada (level II) sejak Senin (11/3/201), pukul 21.30 WIB. Hasil pengukuran, kadar gas CO2 pada Kamis (14/3/2013) mencapai 2,5 persen atau di atas ambang batas normal 0,5 persen.
Terkait peningkatan status tersebut, PVMBG merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam radius 500 meter dari Kawah Timbang, karena adanya ancaman bahaya gas CO/CO2 yang berbahaya bagi kehidupan.
Masyarakat juga diminta agar waspada jika melakukan penggalian tanah di sekitar Kawah Timbang dengan kedalaman lebih dari satu meter karena dari tempat tersebut dapat berpotensi terancam bahaya gas CO/CO2. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Petani Kentang Sekitar Kawah Timbang Tunda Masa Tanam
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2013/03/petani-kentang-sekitar-kawah-timbang.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Petani Kentang Sekitar Kawah Timbang Tunda Masa Tanam
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Petani Kentang Sekitar Kawah Timbang Tunda Masa Tanam
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar