Empat kepala keluarga yang terancam tanah longsor antara lain Gino Setro, Pardi, Rabiman dan Hesti Winarsih. Untuk mengantisipasi kerugian yang lebih besar, salah seorang warga yang terancam tanah longsor, Gino Setro(56) memilih membongkar rumahnya. Rencananya, rumah yang selama ini ditinggalinya akan digeser ke tempat yang lebih aman.
"Rumahnya pilih saya bongkar untuk menghindari kerugian yang lebih besar jika terjadi tanah longsor. Sementara ini belum dibongkar seluruhnya sambil menunggu kondisi tanah selanjutnya," katanya saat ditemui di rumahnya, akhir pekan lalu.
Gino menceritakan, retakan tanah yang ada di atas pemukiman warga sudah terjadi sejak tahun lalu. Namun retakkannya masih cukup kecil. Setelah diguyur hujan deras terus menerus sejak awal tahun ini, retakan tanah semakin membesar. Akibatnya, setiap terjadi hujan deras dirinya bersama keluarganya merasa tidak tenang, takut terjadi longsoran.
Bahkan, untuk mengantisipasi terjadinya longsor, Gino selalu ronda dan memantau kondisi tanah yang retak. Sementara keluarganya diminta untuk tidur di rumah tetangganya.
"Kalau hujan, keluarga saya tidak tenang. Takut sewaktu-waktu terjadi tanah longsor," ujarnya.
Meski retaknya tanah sudah terjadi sejak musim penghujan tahun lalu, hingga kini belum ada tindakan dari pemerintah. Warga sendiri sebelumnya sudah membuat tanggul di atas tanah yang retak untuk mencegah masuknya air ke dalam retakan. Namun langkah tersebut tidak terlalu memberikan pengaruh yang besar. Retakan tanah terus membesar.
Menurut Gino, pemerintah desa hanya mengukur panjang retakan saja. Namun tidak melakukan tindakan lainnya. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Tebing Setinggi 25 Meter di Gunungkidul Retak
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2013/01/tebing-setinggi-25-meter-di-gunungkidul.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Tebing Setinggi 25 Meter di Gunungkidul Retak
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Tebing Setinggi 25 Meter di Gunungkidul Retak
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar