Menanggapi hal ini Jannes H Silitonga, Head of Legal Division, Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), mengatakan klub di indonesia sudah tidak menghargai pemain. Pemain dianggap sebagai robot semata dan tidak dihargai dengan baik.
"Pemain hanya robot, jika dibutuhkan mereka di kontrak, tidak ada penghargaan terhadap pemain, dan mereka tidak dibayarkan gajinya. Malah mendatangkan pemain baru," katanya di Jakarta, Senin (7/1/2013).
Ia melihat sejumlah tim yang mendatangkan pemain muda seperti Persija tidak beritikad baik untuk menciptakan iklim sepakbola yang profesional. Malah, memulai liga dengan pemain muda, justru menciptakan kesan gali lubang tutup lubang.
"Saya melihatnya hanya gali lubang semata, karena mereka bisa meringankan cost dengan gaji yang lebih kecil, tapi kok tidak adil dengan perlakuan terhadap pemain yang telah berkontribusi secara maksimal terhadap klubnya, ini tidak benar," katanya. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
APPI: Pemain Sepakbola di Indonesia Tidak dihargai
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2013/01/appi-pemain-sepakbola-di-indonesia.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
APPI: Pemain Sepakbola di Indonesia Tidak dihargai
namun jangan lupa untuk meletakkan link
APPI: Pemain Sepakbola di Indonesia Tidak dihargai
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar