"Dari hasil penelitian saya, dibutuhkan uji praklinis," kata Muhammad Hanafi, peneliti pada Pusat Penelitian Kimia LIPI, Jumat (23/11/2012), setelah orasi pengukuhannya sebagai profesor riset bidang kimia organik di Jakarta.
Ketua Majelis Profesor Riset yang juga Kepala LIPI Lukman Hakim mengukuhkan pula dua peneliti lain. Sam Wouthuyzen dikukuhkan sebagai profesor riset bidang ilmu oseanografi dan Yekti Maunati sebagai profesor riset bidang antropologi.
Hanafi mengatakan, sumber bahan baku obat sangat melimpah. Namun, sampai sekarang belum tergali maksimal.
Tumbuhan dan mikroba yang diisolasi Hanafi untuk menemukan lipistatin meliputi Garcinia, Curcuma, Hedyotis, (tanaman) Pseudomonas, dan Streptomyces (mikroba). Saat ini dibutuhkan kerja sama dengan industri untuk uji praklinis pada hewan percobaan, dilanjutkan uji klinis pada manusia.
Sam Wouthuyzen memaparkan, pemanfaatan pengindraan jauh untuk pemetaan, pemantauan, evaluasi, dan pengelolaan wilayah pesisir Indonesia. Adapun Yekti Maunati memaparkan identitas etnik minoritas di perbatasan Asia Tenggara.
Lukman mengatakan, pembangunan wilayah pesisir sebaiknya menggunakan fondasi hasil pengindraan jauh. Wilayah pesisir dapat menjadi andalan masa depan.
Lukman mengatakan, presiden sudah meningkatkan kesejahteraan para peneliti. Hal itu lewat keputusan presiden yang ditandatangani 17 November 2012.(*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Peneliti Indonesia Temukan Mikroba Antikanker
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2012/11/peneliti-indonesia-temukan-mikroba.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Peneliti Indonesia Temukan Mikroba Antikanker
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Peneliti Indonesia Temukan Mikroba Antikanker
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar