Tribun Jogja - Jumat, 19 Oktober 2012 10:40 WIB
Ketua Umum PP Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini, menyatakan, syiar dan dakwah nilai-nilai Islam dapat dilakukan melalui batik melalui relevansi nilai-nilai budaya yang terdapat di dalamnya.
"Batik merupakan ikon budaya nasional yang dapat digunakan sebagai media komunikasi ke berbagai negara," ucap Siti Noordjannah.
Seminar Batik Nusantara diikuti oleh kurang lebih 250 perwakilan Aisyiyah dari 33 provinsi di Indonesia.
Para narasumber yang hadir adalah Handoyo dari Balai Kesar Kerajinan dan Batik Yogyakarta, Kaelasha Afiati, pengusaha industri fashion rumahan; dan Imam Nurhidayat, Direktur Pusdiklat Repindo dan Coconut Centre.
Menurut Handoyo, Aisyiyah sebagai organisasi perempuan yang memiliki jaringan luas hingga ke berbagai daerah di seluruh Indonesia, dapat menjadi kekuatan untuk melakukan penguatan ekonomi melalui pelestarian batik.
Hal tersebut, ungkap Handoyo, dikarenakan Aisyiyah telah memiliki lebih dari 6.000 ranting di seluruh daerah Indonesia.
"Terlebih, Aisyiyah juga didukung oleh infrastruktur yang kuat, sehingga memudahkan pencapaian penguatan ekonomi," imbuh Handoyo.
Perhelatan Tanwir I Aisyiyah 2012 bertema "Aisyiyah Jelang Satu Abad: Gerakan Praksis Sosial Al-Ma'un Untuk Kemajuan Bangsa" dibuka Jumat (19/10/2012) hari ini oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, di Kampus Terpadu Stikes Aisyiyah Yogyakarta, Jalan Ring Road Barat, Pundung, Nogotirto, Sleman, Yogyakarta.
(Tribunjogja.com)
Anda sedang membaca artikel tentang
Aisyiyah Berperan Penting dalam Pelestarian Batik
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2012/10/aisyiyah-berperan-penting-dalam.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Aisyiyah Berperan Penting dalam Pelestarian Batik
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Aisyiyah Berperan Penting dalam Pelestarian Batik
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar